SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Rektor Untag Banyuwangi Menekankan Pentingnya Keseimbangan Hard Skill dan Soft Skill

Muhammad Nurul Yaqin - 14 October 2023 | 18:10 - Dibaca 1.93k kali
Pendidikan Rektor Untag Banyuwangi Menekankan Pentingnya Keseimbangan Hard Skill dan Soft Skill
Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Andang Subaharianto bersama para wisudawan terbaik. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh penguasaan hard skill yang kuat. Soft skill juga memainkan peran kunci dalam pencapaian tujuan. 

"Dua sisi ini harus jalan. Manfaatkan betul-betul 4 tahun perkuliahan untuk menggeber dan meraih dua hal ini," ujar Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Andang Subaharianto, dalam acara pelepasan 204 wisudawan, Sabtu, (14/10/2023).

Keseimbangan antara hard skill dan soft skill sangat penting dalam meraih kesuksesan. Dia menggambarkan kedua aspek ini sebagai dua sisi dari mata uang yang tidak boleh diabaikan. Untag Banyuwangi, menurut Andang, telah lama memegang prinsip ini, dan hasilnya terlihat dalam kesuksesan wisudawan dengan IPK sempurna.

Hard skill, menurut dia, berkaitan dengan aspek akademik seperti keunggulan dalam perkuliahan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, untuk mencapai kesuksesan yang komprehensif, soft skill juga penting. Ini mencakup kepemimpinan, integritas, komunikasi, dan talenta-talenta khusus yang dimiliki individu.

Andang percaya bahwa mereka yang berhasil menggabungkan kedua elemen ini adalah individu yang cerdas. "Saya yakin mereka yang siap dua-duanya (hard skill dan soft skill) memang punya kecerdasan. Jadi kalau mereka meraih soft skill, asumsi saya hard skill-nya juga menopang," tambahnya.

Sebagai contoh konkret, Subaharianto menunjuk Hekmah Nurhayati, seorang wisudawan dengan IPK 4,00, sebagai bukti nyata keberhasilan pendekatan ini. Hekmah, yang juga merupakan master of ceremony berbakat, telah aktif terlibat dalam berbagai acara di Untag Banyuwangi. Kemampuan komunikasinya yang luar biasa dan suaranya yang indah merupakan aset berharga.

"Dalam kuliah di program pendidikan Bahasa Inggris, kemampuan Bahasa Inggrisnya sangat menonjol. Kalau diasah, dia bisa meniti karir bukan hanya di dunia pendidikan," kata Andang.

Andang kembali menegaskan pentingnya soft skill, mengingat hasil riset bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada hard skill dan prestasi akademik. Soft skill adalah elemen yang perlu ditingkatkan dan dilatih, terutama dalam hal komunikasi, kepemimpinan, dan integritas.

Hekmah Nurhayati, wisudawan bintang dengan IPK 4,00, juga memberikan perspektifnya. Menurutnya, soft skill telah memperkuat hard skill-nya, terutama ketika memasuki dunia kerja. Dia menyadari bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari prestasi akademik, melainkan juga dari kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

"Alhamdulillah saya mendapatkan dua hal itu di sini," kata Hekmah, yang sekarang sudah bekerja sebagai guru di sebuah sekolah swasta. Dia berkomitmen untuk menggunakan pengetahuannya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat, apalagi saya sudah mengajar, jadi itu menjadi tanggung jawab saya untuk mempertanggungjawabkan nilai saya," pungkasnya, menunjukkan kesungguhan dalam menerapkan keseimbangan antara hard skill dan soft skill dalam menjalani karirnya.



» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Danu Sukendro

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV