SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Andy Prayoga dari Sego Anget Racing Team memenangkan kelas bergengsi men elite di Banyuwangi Ijen Geopark (BIG) Downhill 2024, yang diselenggarakan di Gantasan Bike Park. Pembalap kelahiran Jepara ini mencatatkan waktu 3 menit 32,385 detik di sirkuit sepanjang 2,3 km di lereng Gunung Ijen, Banyuwangi.
Posisi kedua ditempati oleh Pahraz Salam Alparisi dari Obit Team dengan waktu 3 menit 34,170 detik, sementara Agung Priyo Apriliano dari D-One Factory Team berada di posisi ketiga dengan catatan waktu 3 menit 35,872 detik.
Andy Prayoga mengaku telah mempersiapkan diri untuk event BIG Downhill 2024 sejak Januari 2024. Menurutnya, Gantasan Bike Park merupakan sirkuit dengan rintangan yang sangat lengkap, mulai dari teknikal hingga pedaling, sehingga membutuhkan strategi matang untuk mencatatkan waktu terbaik.
"Mulai Januari saya sudah mempersiapkan diri, untuk balapan Kejurnas dan Banyuwangi Ijen Geopark (BIG) Downhill 2024, dan hasilnya sangat memuaskan," ungkap Andy pada Minggu (7/7/2024).
Di kelas Men Junior, Pandu Satria Perkasa dari SART berhasil meraih podium pertama dengan catatan waktu 3 menit 42,788 detik. Posisi kedua ditempati oleh Pandu Wijaya dari Kurnia Bike dengan waktu 3 menit 47,215 detik, dan Ghazwan Nibras Ranatra dari Spartan Racing berada di posisi ketiga dengan waktu 3 menit 48,617 detik.
Pembalap Sego Anget Racing Team (SART) Banyuwangi, Milatul Khaqimah, menjadi yang tercepat di kelas women elite, Banyuwangi Ijen Geopark (BIG) Downhill 2024 pada Minggu (7/7/2024).
Dalam perlombaan yang diselenggarakan di sirkuit Gantasan Bike Park, Milatul, yang juga juara Asia Downhill 2024, mengalahkan dua pembalap Jawa Timur, Nilna Murniningtyas dan Ayu Tria Adriana, yang harus puas berada di posisi kedua dan ketiga.
Milatul mencatatkan waktu 4 menit 5,855 detik di sirkuit sepanjang 2,3 km. Pembalap asal Malang, Nilna dari Spartan Racing Team, berada di posisi kedua dengan waktu 4 menit 8,190 detik, diikuti oleh pembalap tuan rumah Banyuwangi, Ayu Tria Adriana dari Polair DH Team Wiucycling, yang mencatatkan waktu 4 menit 12,770 detik.
Milatul mengaku lintasan Gantasan Bike Park memiliki tingkat kesulitan yang cukup teknikal, sehingga membutuhkan setingan yang pas. Kemenangan yang diraihnya berkat usaha dan latihan konsisten yang dilakukan, serta selalu belajar dari beberapa pembalap senior.
"Sebelum balapan saya terus berlatih dan mengenal karakter sirkuit Gantasan Bike, berkat latihan yang konsisten, Alhamdulillah bisa juara," ungkap Milatul.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi