SUARA INDONESIA BANYUWANGI

LPG 3 Kilogram Langka, Ratusan Warga di Banyuwangi Rela Antre Panas-panasan

Muhammad Nurul Yaqin - 24 July 2023 | 12:07 - Dibaca 2.85k kali
Ekbis LPG 3 Kilogram Langka, Ratusan Warga di Banyuwangi Rela Antre Panas-panasan
Antrean panjang warga yang hendak membeli tabung LPG 3 kilogram di depan Gedung Juang, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Senin (24/07/2023) pagi. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Antrean panjang terjadi di Jalan Susuit Tubun, depan Gedung Juang, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Senin (24/07/2023) pagi.

Mereka masing-masing membawa tabung gas LPG 3 kilogram. Di bawah terik matahari, ratusan warga itu berbaris satu per satu. Mereka mengantre untuk mendapatkan gas LPG 3 kg bersubsidi di pasar murah yang digelar Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi.

Salah seorang warga, Iwan (43) mengaku telah mengantre kurang lebih 1 jam lamanya untuk membeli gas LPG 3 kg yang dijual dengan harga Rp. 16 ribu per tabung.

Namun, para pembeli ini harus membawa fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) agar pembelian tidak double.

Menurut Iwan, kelangkaan gas LPG 3 kg sudah dirasakan warga sejak satu bulan terakhir. Setiap harinya warga harus bekerja keras untuk mendapatkannya. Dengan cara berkeliling ke toko dan kios yang menjual gas melon.

"Itu pun sulit, kadang ada kadang juga tidak. Tapi kebanyakan di toko-toko itu stoknya habis," ujar warga Kelurahan Lateng ini.

Setelah mendengar ada operasi pasar murah gas LPG 3 kilogram bersubsidi, para warga berduyun-duyun untuk memperolehnya.

Sebab, kata Iwan, harga gas LPG 3 kg di luaran dijual dengan harga cukup tinggi. Berkisar Rp. 23 ribu sampai Rp. 24 ribu.

"Meski harus mengantre lama. Yang penting tetap bisa memasak. Apalagi saya juga jualan ayam kentaki. Kebutuhan juga cukup tinggi," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Mujiono mengatakan, pasar murah gas LPG 3 kg bersubsidi digelar di 12 Kecamatan di Banyuwangi.

Di antaranya Kecamatan Banyuwangi, Rogojampi, Genteng, Muncar, Cluring, Kalipuro, Srono, Purwoharjo, Giri, Glagah, Licin, dan Wongsorejo.

"Operasi murah digelar menyusul adanya kelangkaan gas LPG 3 kg di pasaran," ujar Mujiono.

Ia menyebut, ada sekitar 1.600 hingga 2.500 tabung berisi gas LPG 3 kg yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan warga.

"Kami harapkan masyarakat jangan terlalu khawatir, jangan sampai ada panic buying," pintanya.

Menurutnya, kelangkaan gas LPG 3 kg dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya, rencana inventarisasi agar distribusi tidak salah sasaran.

"Sehingga perlu ditertibkan kembali agar ini benar-benar tepat sasaran. Dalam hal ini orang membutuhkan dan kurang lampu. Karena gas LPG ini disubsidi pemerintah," cetusnya.

Selain itu, faktor lain seperti pertumbuhan UMKM juga berpengaruh terhadap tingginya permintaan gas LPG ditambah di Bulan Suro, acara hajatan yang mulai padat.

Seiring tingginya permintaan, lanjut Mujiono, kedepan pihaknya akan meminta tambahan kuota gas LPG ke Pertamina.

Sedangkan untuk mengantisipasi kelangkaan tidak berkepanjangan, Mujiono meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk turun mencari benang kusutnya.

"Ini harus dievaluasi. Jika memang ada pelanggaran di lapangan harus ada sanksi," tegasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV