SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Atasi Kelangkaan, Banyuwangi Minta Kuota LPG 3 Kg Ditambah

Muhammad Nurul Yaqin - 15 June 2023 | 17:06 - Dibaca 2.27k kali
Ekbis Atasi Kelangkaan, Banyuwangi Minta Kuota LPG 3 Kg Ditambah
Toko kelontong di Banyuwangi kehabisan stok gas LPG 3 kilogram. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) mengupayakan penambahan kuota elpiji 3 kilogram.

Diskopumdag Banyuwangi telah berkirim surat ke Pertamina agar kuota elpiji ditambah, mengingat kebutuhan masyarakat tengah meninggi. Permintaan penambahan kuota tersebut sehubungan dengan kondisi kelangkaan elpiji 3 kilogram di Banyuwangi.

"Untuk berapa banyaknya tambahan kami serahkan ke Pertamina, yang jelas kami telah berkirim surat untuk penambahan kuota elpiji tersebut," ujar Kadiskopumdag Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, Kamis (15/6/2023).

Nanin menyebut, jumlah kuota elpiji 3 kilogram atau yang dikenal gas melon di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 50 ribu tabung setiap hari.

Selama ini, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan harian warga. Namun belakangan, elpiji 3 kg dikeluhkan langka oleh masyarakat di beberapa kecamatan di Banyuwangi.

Banyak pemilik toko kelontong yang menjual elpiji ukuran tersebut sering kehabisan stok dalam sepekan terakhir.

Nanin mengatakan, pihaknya dan Pertamina telah membahas keresahan masyarakat soal kelangkaan elpiji itu.

Berdasarkan hasil analisa Diskopumdag dan Pertamina, kelangkaan elpiji di Banyuwangi diduga akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Idul Adha.

"Kemungkinan, tingkat konsumsi masyarakat meningkat menjelang Idul Adha. Jadi suplai yang sebelumnya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian menjadi sedikit kurang," cetusnya.

Diskopumdag dan Pertamina juga akan melaksanakan inspeksi mendadak ke beberapa daerah untuk memastikan penyebab dan dampak elpiji yang disebut langka.

"Supaya tidak ada gejolak di masyarakat," tutur Nanin.

Sebelumnya diberitakan, keberadaan gas elpiji berukuran 3 kilogram, sejak beberapa hari terakhir mengalami kelangkaan. 

Warga kesulitan mendapatkannya, dikarenakan sejumlah warung tidak lagi menjual gas melon tersebut, sebab tidak ada persediaan.

Pedagang nasi bungkus di Kelurahan Tamanbaru, Banyuwangi, Sriawati mengaku sulit mendapatkan gas melon sejak sepekan terakhir.

Biasanya hanya perlu mengoper gas ke toko kelontong dekat warungnya. Namun karena langka kini ia harus berusaha ekstra.

"Keliling ke toko-toko. Kadang juga gak dapat. Seminggu ini agak sulit nyarinya," katanya.

Bahkan ketika dapat gas dan akan membelinya, dia pun harus menyerahkan fotocopy kartu tanda penduduk (KTP). Entah apa tujuannya ia tak paham.

"Saya manut-manut aja. Tapi jadinya ya agak ribet. Meskipun langka harganya masih normal Rp 18 ribu," bebernya.

Dia pun berharap kepada pemerintah terkait agar segera memberikan solusi. Sehingga kelangkaan gas melon segera bisa teratasi.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV