BANYUWANGI - Harga buah naga di pasaran kian melejit sejak awal Ramadan. Dari harga awal Rp 5 ribu kini tembus di Rp 15 ribu per kilogram.
Tentu saja kenaikan harga ini memberikan keberkahan tersendiri bagi para petani buah naga.
Seperti dirasakan Peni Himawan (41), petani buah naga asal Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.
Ia tampak sumringah, mahalnya harga buah naga di pasaran menjadi kesempatan yang dinanti-nanti untuk meraup untung besar.
"Alhamdulilah, saat ini kami dapat menikmati hasil panen di tengah harga yang cukup tinggi," ujar Peni, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, kenaikan harga buah naga ini secara berangsur-angsur dan telah berlangsung sejak awal Ramadan.
Sebelum Ramadan harga buah naga masih berkisar di Rp 5 ribu sampai Rp 6 ribu. Kemudian perlahan naik ke Rp 7 ribu, Rp 9 ribu, Rp 10 ribu dan terakhir menjadi Rp 15 ribu.
"Harga buah naga naik sampai Rp 15 ribu per kilogramnya sudah lima hari terakhir ini," ungkapnya.
Alhasil, di tengah mahalnya harga buah naga, Peni bisa meraup untung tiga kali lipat. Sekali panen dirinya bisa mengumpulkan 1,3 ton buah naga segar.
"Tentunya kami sangat senang, kenaikan ini sangat membahagiakan para petani. Apalagi sebentar lagi sudah lebaran," sambungnya.
Peni menambahkan, kenaikan harga buah naga tidak luput dari tingginya permintaan dan kurangnya stok di petani.
Hal ini dipicu karena perpindahan atau transisi musim normal panen buah naga ke musim lampu.
"Sebab panen raya secara alami sudah berakhir. Sekarang petani buah naga sudah beralih ke musim lampu. Sehingga stok berkurang dan menjadikan harga terus melambung," ujarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi