BANYUWANGI- Selain memastikan stok beras aman, Pemkab Banyuwangi juga memastikan ketersediaan LPG dan stok bahan bakar minyak (BBM) aman selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1442 Hijriah.
Usai melakukan peninjauan di terminal bahan bakar minyak (TBBM) Tanjung Wangi, Ketapang pada Senin (19/4/2021), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan jika ketersediaan baik LPG maupun BBM aman hingga lebaran.
"Untuk Banyuwangi Insyaallah aman. LPG maupun BBM semuanya aman," kata Bupati Ipuk tegas.
Ipuk menambahkan, tidak hanya di Banyuwangi seperti daerah yang mendapatkan suplai dari TBBM Tanjung Wangi juga tercukupi.
"Jadi kilang minyak ini mensuplai Situbondo, Bondowoso, Jember, dan sebagian Lumajang. Insyaallah juga aman," ungkapnya.
Sementara Sales Branch Manager Pertamina Wilayah Banyuwangi-Situbondo, Hariyadi menambahkan, untuk ketersediaan LPG di Banyuwangi mendapatkan tambahan 10 persen dalam rangka keperluan ramadhan dan idul fitri.
Menurutnya, sedangkan kebutuhan LPG dalam sehari di Banyuwangi mencapai sekitar 96 ribu tabung yang tersebar di 3.000 pangkalan dan 22 agen se Banyuwangi.
"Jadi ketambahan 10 persen itu sudah sangat cukup sampai dengan akhir bulan April ini, nanti awal bulan sebelum lebaran kita akan cek kembali apakah perlu ditambahkan," kataya.
Selain LPG, pihaknya juga memastikan ketersediaan BBM aman bahkan pasca lebaran.
"Untuk ketersediaan BBM sangat tersedia, stok kita cukup. Intinya stok kita tercukupi plus 15 lebaran," sambungnya.
Sedangkan untuk konsumsi BBM, pihaknya memprediksi cenderung mengalami penurunan. Dikarenakan lebaran tahun 2021 ini mudik dilarang.
"Konsumsi BBM sejak awal puasa sudah mengalami penurunan. Kalau dibandingkan tahun 2019 mengalami peningkatan, tahun 2020 mengalami penurunan dikarenakan Covid-19. Tahun 2021 ini mungkin turun lagi, karena mudik dilarang," timpal Muhammad Ali Ba'bud, Integratet Terminal Banyuwangi.
"Meski demikian, stok BBM secara keseluruhan aman. Suplai kita kan sampai Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi. Untuk Banyuwangi sendiri, total sekitar 800 san KL per hari. Itu sudah campuran baik solar, pertalite, dan lain-lain," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi