SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Muhammad Nurul Yaqin - 11 January 2021 | 12:01 - Dibaca 490 kali
Ekbis Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram
Salah satu pedagang di pasar tradisional Blambangan Banyuwangi saat memberikan keterangan, Senin (11/1/2021).

BANYUWANGI- Harga komoditas cabai rawit di pasar tradisional Blambangan, Banyuwangi, mengalami kenaikan secara signifikan. Untuk tingkat pedagang, saat ini harga jual tembus di Rp 80 ribu per kilogram.

Menurut salah satu pedagang, Siti Aminah (23), kenaikan harga cabai rawit sudah dirasakan pedagang menjelang Natal dan Tahun Baru kemarin.

Saat itu harga cabai rawit sudah merangkak naik di kisaran Rp 50-60 ribu hingga perayaan natal.

"Kemudian pada tahun baru melonjak di harga Rp 80 ribu hingga sekarang," kata Siti, saat dikonfirmasi Senin (11/1/2021).

Hal sedana diutarakan pedagang lain Pak So (80). Dirinya mengaku mematok harga eceran untuk cabai rawit juga Rp 80 ribu per kilogramnya.

Namun, imbas dari kenaikan harga cabai tersebut, membuat para konsumen mengurangi jumlah pembelian. 

"Pembeli mengurangi, yang awalnya setengah kilogram kini hanya membeli seperempat kilo, yang seperempat beli satu one sekarang," ungkapnya.

Dia melanjutkan, karena pembeli semakin mengurang dikarenakan harga cabai yang mahal, akibatnya cabai para pedagang banyak yang membusuk dan mengering dengan sendiri, yang berakibat juga pada kerugian.

Sebagai antisipasi, para pedagang mengaku mengurangi stok barang agar tidak mengalami kerugian.

"Agar tidak membusuk, jadi kalau pasarnya agak sepi ngambilnya sedikit harus seimbang dengan pengeluaran. Awalnya mengambil 10 sampai 15 kilogram paling banyak untuk eceran, sekarang hanya 5 kilo. Itupun kadang-kadang satu hari tidak habis," ujarnya.

Sementara, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Suminten membenarkan jika harga cabai rawit saat melambung tinggi di kisaran harga Rp 80 hingga Rp 85 ribu rupiah.

Menurutnya, kenaikan komoditas harga cabai dipengaruhi oleh pasokan barang yang berkurang di pasar tradisional.

"Berkurangnya pasokan karena hasil panen yg kurang bagus akibat cuaca dan penyakit tanaman di musim penghujan," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV