BANYUWANGI- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi memastikan ketersediaan stok pangan beras untuk tahun 2021 dalam kondisi aman. Bahkan dapat bertahan hingga akhir tahun.
Sebab, di sepanjang tahun 2020 jumlah produksi dari hasil panen mencapai 788.971 ton gabah. Jika dikonversikan menjadi beras saat ini mencapai 500 ribu ton dan cenderung surplus.
"Secara umum stok pangan kita cukup sampai enam bulan hingga satu tahun kedepan. Jadi tidak ada kelangkaan beras di Banyuwangi, malah kita jadi pemasok nasional," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, Sabtu (2/1/2021).
Arief menerangkan, Banyuwangi menjadi lumbung pangan nasional karena setiap tahun Banyuwangi mengalami surplus hampir 350 ribu ton untuk beras.
"Karena stok beras kita surplus, sehingga cenderung melakukan pendistribusian pangan sampai ke Bali, Lombok, dan sebagian ke Kalimantan," ujarnya.
Arief menambahkan, sementara untuk ketersediaan stok pangan seperti cabai, daging sapi, telur dan ayam ras juga cukup. Ia menyebut, khusus stok cabai di Banyuwangi juga sangat tinggi dan cenderung melakukan pendistribusian ke luar daerah.
"Kabupaten Banyuwang dengan luasan hampir enam ribu hektar luas tanaman, kira-kira per tahun rata-rata stok cabai kita cukup untuk kebutuhan nasional. Biasanya kita ini memasok 40 persen kebutuhan pasar induk di Jakarta khususnya untuk cabai rawit," jelas Arief.
"Ketersediaan pangan yang lain seperti daging sapi juga cukup, karena potensi populasi sapi kita hampir 150 ribu yang setiap tahun ada tambahan dari program UPSUS SIWAB (upaya khusus sapi indukan wajib bunting)," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi