SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Masuk Panen Raya, Harga Beras di Banyuwangi Mulai Turun

Muhammad Nurul Yaqin - 03 May 2024 | 13:05 - Dibaca 176 kali
Ekbis Masuk Panen Raya, Harga Beras di Banyuwangi Mulai Turun
Warga antre beras murah. (Foto: Dok suaraindonesia.co.id Banyuwangi/Muhammad Nurul Yaqin).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Harga beras di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai mengalami penurunan seiring berlangsungnya panen raya padi di tingkat petani.

Harga beras di pasaran mulai anjlok yang awalnya dari harga Rp 18 ribu per kilogram untuk beras premium jadi Rp 14.400 per kilogram.

Begitu pula dengan beras kualitas medium, pada akhir Februari 2024 di kisaran harga Rp 16 ribu per kilogram, kini sudah turun signifikan di harga Rp Rp 12 ribu per kilogram.

“Turunnya harga beras karena mulai banyak lahan pertanian padi yang melangsungkan panen,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, Jumat (3/5/2024).

Nanin menyampaikan bahwa hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, musim panen mulai berlangsung sejak awal Mei.

Selain Banyuwangi, tambahnya, beberapa daerah juga sudah mulai banyak yang panen. Panen padi ini sangat berhubungan dengan harga beras. 

“Saat panen, stoknya banyak. Sementara kebutuhan masyarakat relatif tetap. Akhirnya harga pasti turun," jelas Nanin.

Ia menduga, penurunan harga beras akan bertahan selama dua bulan ke depan, bahkan lebih. Harga komoditas utama pangan itu masih mungkin turun saat masa panen raya.

Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Harisun menambahkan, pihaknya telah mulai menyerap beras hasil panen para petani. Beras dari petani mitra diserap dalam bentuk gabah kering panen, gabah kering giling, dan beras.

"Kalau bulog, sementara kami membeli beras dari mitra dan petani untuk kualitas medium Rp 11 ribu per kg. Sementara untuk gabah kering giling Rp 7.400 per kg dan gabah kering panen Rp 6 ribu per kg," kata Harisun.

Penyerapan beras yang dilakukan oleh Bulog sejak awal musim panen membuat stok di gudang melimpah. Stok tersebut ditambah juga dengan beras impor yang baru saja masuk pekan ini.

"Hari ini, stok di gudang ada 21 ribu ton. Itu cukup untuk kebutuhan 10 bulan ke depan," tambah Harisun. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV