SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Pondok Pesantren Al-Achyar Banyuwangi Wisuda Puluhan Santri

- 08 April 2021 | 21:04 - Dibaca 1.62k kali
Pendidikan Pondok Pesantren Al-Achyar Banyuwangi Wisuda Puluhan Santri
Para wisudawan PP Al-Achyar Banyuwangi, Kamis (8/4/2021) malam.

BANYUWANGI- Pondok Pesantren Al-Achyar Desa Macanputih, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, sukses mewisuda puluhan santri pada Kamis (8/4/2021) malam. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Adapun rincian dari puluhan santri yang diwisuda, terdiri dari 18 siswa program Madrasah Diniyah dan 24 siswa Madrasah Tsanawiyah.

Pantauan di lapangan, satu persatu puluhan santri tersebut tampak menaiki panggung untuk pemberian tanda kehormatan sebagai wisudawan dan wisudawati.

Pengasuh Ponpes Al-Achyar KH Muhammad Hanif Muhsin Jazuli menyampaikan, kegiatan wisudah Madrasah ini digelar setelah satu tahun tidak melaksanakan, akibat pembatasan kegiatan di masa pandemi Covid 19.

Akan tetapi pihak Ponpes bersyukur, meski masih kondisi Covid-19. Tahun ini pesantren bisa melaksanakan kegiatan akhirusanah dan mewisuda santri seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah pada tahun ini sebanyak 18 siswa program Madrasah Diniyah dan 24 siswa Madrasah Tsanawiyah diwisuda. Kami berharap pelaksanaan acara wisuda ini, dapat mendorong semangat santri untuk lebih giat dalam belajar," ungkap KH Muhsin Jazuli, dalam sambutannya.

Sementara panitia kegiatan, Reza menambahkan, kegiatan wisuda yang juga berbarengan dengan akhirusanah ini, sebagai penutupan kegiatan selama satu tahun aktivitas santri.

Pada acara puncaknya, pihak pesantren mengundang dai kondang asal Rogojampi, KH. Abdul Gafar, sebagai penceramah bagi sejumlah perangkat desa setempat, wali santri, dan simpatisan pondok pesantren yang hadir.

Dalam ceramahnya, KH. Abdul Gafar menjelaskan syarat untuk sukses sebagai seorang santri harus memperhatikan beberapa hal yaitu giat belajar mengharap Ridha Allah SWT, menghormati guru dan berharap kemuliaan dari guru. Hal inilah menurut beliau kunci sukses menjadi seorang santri.

Beliau juga mengisahkan jerih payahnya sebagai seorang santri, ketika dahulu di mondokkan oleh orang tuanya ke Blokagung. Tak mudah menjadi seorang santri, banyak cobaan dan ujian yang harus dilalui.

“Jika sabar dan mau mengikuti semua peraturan pesantren. Saya yakin kelak pulang ke masyarakat para santri akan membawa ilmu yang bermanfaat”. terang beliau dalam ceramahnya. (*)


Pewarta: Khoirul Anam

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya