SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Pembelajaran Tatap Muka Awal 2021 di Banyuwangi Diundur

Muhammad Nurul Yaqin - 05 January 2021 | 11:01 - Dibaca 383 kali
Pendidikan Pembelajaran Tatap Muka Awal 2021 di Banyuwangi Diundur
Ilustrasi pembelajaran tatap muka di masa pandemi. (Foto: Suara.com).

BANYUWANGI- Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur telah memutuskan untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM) di awal tahun 2021.

Hal ini menyusul masih maraknya kasus aktif paparan Covid-19 beberapa hari belakangan ini di Banyuwangi.

Pihaknya sepakat memberikan tenggang waktu kepada sekolah dan Satgas Covid-19 kecamatan untuk melakukan verifikasi ulang. Diantaranya verifikasi kesiapan protokol kesehatan, dan SOP pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

“Tanggal 4-9 Januari kita tetapkan sebagai persiapan. Kalau lancar, minggu depan kita mulai PTM terbatas, dimulai dari wilayah-wilayah,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, Selasa (5/1/2021).

Pada dasarnya pihaknya ingin mengedepankan kesehatan dan keselamatan guru, orang tua, siswa dan masyarakat sebelum uji coba PTM digelar.

Jika nantinya sudah siap, lanjut Suratno, dalam penerapannya PTM akan dilaksanakan secara bertahap. Pertama akan dimulai dari jenjang SMP dan kelas atas yakni kelas 4,5 dan 6 SD. 

"Sedangkan untuk jenjang kelas bawah dan TK sementara dianjurkan untuk belajar di rumah sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan. Kemudian untuk kuota siswa yang boleh datang ke sekolah akan mengacu pada zonasi," cetusnya.

Dia menyebut, pengaturan kuota siswa nantinya juga akan berbeda. Perbedaan tersebut mengacu pada tinggi rendahnya kasus Covid-19 diwilayah atau kecamatan yang akan dilaksanakan PTM.

“Kuota nanti situasional. Camat bisa memberikan pertimbangan. Maksimum 50 persen. Kita juga masih mengajukan rekomendasi dari ketua satgas Covid 19 untuk teknis dibukanya PTM,” lugasnya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Banyuwangi, Istu Handono menegaskan, pihaknya masih belum mengizinkan 57 SMA/SMK yang sebelumnya direkomendasikan untuk kembali beroperasi dan menggelar PTM.

"Belum ada PTM ya. Kita masih lakukan pembelajaran online," ujarnya singkat.

Istu mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi perihal pemberlakuan PTM.

“Kita masih menunggu hasil vidcon bersama Kepala BNPB dan kepala sekolah. Sementara KBM kita lakukan secara daring,” tandas Istu.

Untuk diketahui data dari Satgas COVID-19 Banyuwangi, ada sebanyak 221 kasus COVID-19 aktif. Rinciannya sebanyak 63 pasien dirawat di rumah sakit, 5 orang isolasi di Balai Diklat, dan sisanya isolasi mandiri. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV