SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Perayaan Maulid Nabi di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, selalu menjadi momen istimewa bagi masyarakat.
Salah satu tradisi unik yang selalu dinanti adalah kirab 10.000 Kembang Endhog atau bunga telur, yang tahun ini kembali menyedot perhatian ribuan warga.
Tradisi ini tidak hanya sebagai bentuk perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi ajang pelestarian budaya yang telah turun-temurun berlangsung di Desa Gitik.
Kembang Endhog, yang terbuat dari telur yang dihias dengan kertas berwarna-warni, menjadi simbol rasa syukur masyarakat setempat.
Tahun ini, antusiasme warga begitu besar, terlihat dari ribuan peserta yang terlibat dalam kirab dan para pengunjung yang datang dari berbagai desa sekitar Rogojampi.
Rochman Ainur Rofiq, Ketua Penyelenggara kirab, menegaskan, acara ini merupakan wujud kecintaan masyarakat terhadap Nabi Muhammad SAW.
“Kami berharap dengan adanya tradisi ini, kita tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga menumbuhkan rasa persatuan dan kerukunan antarwarga," ujar Rochman.
Selain menjadi simbol spiritual, acara ini juga menjadi ajang sosial bagi masyarakat. Banyak pemuda dan komunitas lokal, terlibat aktif dalam persiapan dan pelaksanaan kirab. Kolaborasi ini memperlihatkan kekompakan dan semangat gotong-royong yang masih terjaga kuat di Desa Gitik.
Kepala Desa Gitik, Hamzah juga mengungkapkan apresiasinya terhadap peran pemuda dalam menjaga tradisi ini. “Acara ini bisa terselenggara dengan baik berkat sinergi seluruh elemen masyarakat. Harapan saya, tradisi ini akan terus hidup dan menjadi ikon budaya Desa Gitik,” katanya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi