SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Dongkrak Ekonomi Nelayan Banyuwangi, DGM Indonesia Beri Bantuan Perahu

Muhammad Nurul Yaqin - 18 February 2021 | 23:02 - Dibaca 1.70k kali
Komunitas Dongkrak Ekonomi Nelayan Banyuwangi, DGM Indonesia Beri Bantuan Perahu
Proses penyerahan bantuan perahu oleh Dedicated Grant Mechanism (DGM) Indonesia kepada nelayan di kawasan pesisir pantai selatan Banyuwangi, Kamis (18/2/2021).

BANYUWANGI- Dedicated Grant Mechanism (DGM) Indonesia memberikan bantuan berupa alat perahu kepada kelompok nelayan di wilayah pesisir Taman Nasional (TN) Alas Purwo Banyuwangi, (18/2/2020).

Bantuan alat perahu itu diberikan guna mendongkrak perekonomian nelayan, juga untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan di kawasan pesisir pantai.

Sebelumnya, DGM Indonesia juga telah menyerahkan perahu kepada 4 kelompok nelayan di kawasan pesisir selatan Banyuwangi. Hari ini alat perahu tersebut diserahkan langsung kepada nelayan kelompok usaha bersama (KUB) Taruna Jaya di pesisir wisata konservasi mangrove Bedul di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. 

"DGM Indonesia ini, tidak hanya konsen di perubahan iklim saja, akan tetapi kita juga membantu, Komunitas, Adat, kelompok - kelompok nelayan, supaya mereka bisa mandiri secara finansial," ujar Perwakilan DGM Indonesia, Surti Handayani usai penyerahan.

Diketahui, DGM Indonesia sendiri, merupakan pendanaan hibah yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (MAKL), agar mereka terlibat penuh dalam memastikan hak dan akses hutan dan lahan serta mendapatkan peluang mata pencaharian dari pengelolaannya secara lestari.

Lanjutnya Handayani mengatakan, kawasan pesisir Taman Nasional (TN) Alas Purwo sendiri merupakan wilayah yang mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, seperti kerang, kepiting, udang dan aneka jenis ikan laut, namun jika fasilitas tangkap nelayan kurang memadai tidak akan bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Selain itu, kawasan mangrove Bedul sendiri juga merupakan tempat wisata alam yang masih dalam ruang lingkup kawasan TN Alas Purwo serta Perhutani, yang mana tempat ini juga dulunya sering didatangi wisatawan saat hari libur tiba. Namun berdasarkan survei, kawasan tersebut belum dikelola secara maksimal. 

"Sebelumnya, kami juga melakukan survei lokasi bersama ARuPA (Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam), hasilnya banyak nelayan kurang produktif, dan tempat wisata ini sepi pengunjung untuk itu kami akan terus melakukan pendampingan-pendampingan," tambahnya.

Handayani berharap, melalui bantuan perahu yang diberikan DGM Indonesia, nelayan di kawasan pesisir pantai selatan Banyuwangi bisa meningkatkan hasil produktivitas, sehingga kesejahteraan ekonomi nelayan dapat terjamin. 

"Kami berharap re-optimalisasi ini, masyarakatnya bisa mandiri, bisa mendapatkan manfaat dari adanya aktivitas ini, dan hasil-hasil produk yang dikelola masyarakat bisa dikembangkan karena potensi disini tidak hanya olahan seafood saja tapi juga olahan-olahan kemasan," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Seksi wilayah 1 Balai Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Probo Wresni Adji yang juga ikut dalam acara penyerahan tersebut menambahkan, pihaknya sangat berterimakasih kepada DGM Indonesia yang sudah memberikan bantuan perahu kepada kelompok nelayan di daerah zona tradisional TN Alas Purwo. Diharapkan, dengan bantuan tersebut bisa membantu para nelayan mendapatkan hasil yang optimal. 

"Kami sangat berterima kasih kepada DGM Indonesia, kami harapkan masyarakat bisa memanfaatkan perahu ini dengan baik," tambah Probo. 

Diceritakan Probo, di kawasan zona tradisional TN Alas Purwo, terutama di pesisir pantai Bedul desa Sumberasri ini, dulunya merupakan tempat wisata yang ramai pengunjung, tapi karena banyak pesaingnya di Banyuwangi, akhirnya kalah dengan wisata lainnya, dan kedepan TN Alas Purwo sendiri melalui program-program secara bertahap akan dikembangkan dengan konsep baru. 

"Dalam mengembangkan kami juga berkolaborasi dengan dinas terkait, dan berbagai kampus kita libatkan, kita tidak mengubah, tapi membangkitkan wisata dari sisi kehidupan nelayan, apalagi di TN Alas Purwo sendiri juga terdapat beberapa zona, yang mana banyak wisatawan masih belum tahu," tutup Probo. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV