SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Pantangan Penari Adat Seblang Olehsari di Banyuwangi Ini Dilarang Berhubungan Intim Selama Kenduri

Muhammad Nurul Yaqin - 12 May 2022 | 18:05 - Dibaca 583 kali
Budaya Pantangan Penari Adat Seblang Olehsari di Banyuwangi Ini Dilarang Berhubungan Intim Selama Kenduri
Penari Adat Seblang Olehsari Susi Susanti sembari memegang foto leluhurnya. (Istimewa).

BANYUWANGI- Dibalik sosok penari Seblang Olehsari ternyata memiliki pantangan yang harus dijalankan selama kenduri atau Prosesi Ritual Adat Seblang yang digelar di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.

Seperti disampaikan Susi Susanti salah satu penari Seblang Olehsari. Selama perhelatan ia dilarang melakukan hubungan intim dengan suaminya.

Sebagai informasi dalam Ritual Seblang Olehsari umumnya penari adalah seorang yang masih gadis ataupun perawan. 

Namun di tahun ini yang dipilih oleh leluhur adalah Susi Susanti yang notabene sudah menikah. Sedangkan di pagelaran sebelumnya di tahun 2018 dan 2019 Susi masih belum menikah. 

Sementara di tahun 2022 ini tepatnya di bulan Maret lalu Susi telah melangsungkan pernikahan.

Susi mengatakan, semula ia berpikir bukan dirinya yang bakal menjadi penari Seblang di tahun ini. Namun leluhur berkata lain, ia justru yang terpilih.

"Saat itu saya dari rumah suami, pulang ke rumah Olehsari lalu saya dikabari bila saya yang dipilih. Akhirnya saya ngomong suami, alhamdulilah suami juga menerima," kata Susi saat ditemui di kediamannya, Kamis (12/5/2022).

Susi membeberkan, pantangannya adalah ia dilarang berhubungan badan dengan suaminya sebelum dan selama perhelatan Seblang ini berlangsung. 

Sebelum menikah, dirinya sudah menyampaikan pada pria idamannya itu bila masih memiliki tanggungan. Beruntung pria yang kini menjadi suaminya itu menerima.

Namun kini, lanjut Susi, selama perhelatan tarian mistis ini selalu berharap suaminya selalu berada didekatnya. Ia kerab kali kepikiran bila berjauhan dengan sang suami.

"Pernah kemarin suami mau pamit kerja, karena sejak Seblang ini cuti. Dia pamit saya kepikiran, akhirnya saat proses ritual saya kesulitan karena kepikiran. Mata dan telinga panas," ujarnya.

Sementara itu Novi Syahbani suami Susi Susanti tidak membuat pantangan itu menjadi beban. Menurutnya proses ritual Seblang ini bertujuan untuk kebaikan desa maupun masyarakat.

Ia bahkan rela cuti kerja dan dengan setia mendampingi istrinya selama tradisi ini berlangsung. 

"Kebetulan saya juga suka seni. Apalagi ini Seblang, tradisi yang bertanggung jawab untuk kepentingan orang banyak," ujarnya.

Sebagai informasi Seblang Olehsari merupakan tradisi masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi yang digelar di setiap bulan Syawal.

Di tahun 2022 ini Seblang digelar mulai Jumat (6/5/2022) hingga Kamis (12/5/2022). Semacam upacara selamatan Desa, tujuan diadakannya ini adalah sebagai ungkapan syukur kepada tuhan, sekaligus memohon keselamatan.

Tradisi ini dihelat di sebuah pelataran, dimana seorang penari akan dirasuki oleh roh leluhur. Lalu melenggak-lenggok mengikuti alunan gamelan dan nyanyian sinden selama berjam-jam lamanya.

Memasuki hari ke lima prosesi Ritual Adat Seblang pada Selasa (10/5/2022) kemarin juga dihadiri Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Tak sekadar menyaksikan, orang nomor dua di Pemkab Banyuwangi itu juga turut ritual tundikan. Ia naik ke atas panggung usai mendapat sampur (selendang) merah sang penari. Ia menari bersama penari Seblang yang sedang trance.

"Ritual Adat Seblang merupakan bagian kekayaan budaya yang ada di Banyuwangi. Karena itu Pemkab berterima kasih kepada tokoh adat dan tetua yang selama ini tetap melestarikan budaya Seblang dan semoga ritual ini tetap abadi sebagai khasanah kebudayaan yang bisa dinikmati selamanya," tutur Sugirah.

Pada kesempatan itu Sugirah juga menyampaikan pentingnya rasa syukur melalui makna Payung Agung yang beririsan kuat dengan ritual Adat Seblang.

"Saya sempat bertanya kepada ketua adat, mengapa payung ini tidak diganti yang permanen saja, bukan kain putih. Namun ternyata kain itu adalah kain kafan sebagai simbol kesucian dan sebagai sarana berkomunikasi langsung kepada Allah yang nantinya kita akan kembali kepadanya," terangnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV